A.
PENGELOLAAN PRASARANA RUANG LABORATORIUM
1.
Perencanaan Ruang Laboratorium
a.
Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium
yang diperlukan sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku.
Mngingat saat ini masih banyak laboratorium IPA yang belum dimanfaatkan
sebagaimana mestinya bahkan pengelolaan dan pemanfatannya sebagai sumber
belajar belum berkembang maka perlu perencanaan kebutuhan jenis laborium yang
diperlukan sesual dengan tunrutan kurikulum yang berlaku. Selain ruangannya
maka alat maupun bahan praktikpun hendaknya disediakan dan dikirim oleh kantor
wilayah.
Memang sekolah melalui BP3 dapat membuat program untuk pengadaan iahan,
inisalnya tiap semester. Disini ditunturt pengelola lab/laboran untuk
mengadministrasikannya dengan tertib dan tepat.
b.
Prencanaan kcbutuhan jumlah lab untuk
setiap jenis berdasarkan jumlah siswa dengan rombongan belajar yang akan
rnemanfaatkan.
Jumlah siswa degan rombongan bdajar da1am satu sekoIah akan mempengaruhi
kebutuhan jumlah laboratorium yang diperlukan
idealnya sekolah yang hanyamempunyai satu ruangan laboratorium cukup
untuk yang memiliki siwa 10 rombongan belajar berarti 1 hari hanya dapat
digunakan untuk dua rombongan belajar maka diperlukan waktu 5 hari dan 1 hari
lagi untuk kebersihan dan perawatan. Dari hasil pemantauan yang pernah
dilakukan oleh Depdikbud diperoleh informasi bahwa penggunaan perangkat alat
maupun bahan laboratorium IPA belum optimal dan bahkan ada yang belum digunakan
sama sekali. Masalah tersebur disebabkan oleh beberapa faktor anrara lain:
1.
Kemampuan dan penguasaan guru terhadap
peralatan dan pemanfaatan bahan praktik laboratorium IPA masih belum memadai,
mengingat penggunaan alat dan bahan tersebut menghendaki pemahaman yang utuh
atas keseluruhan konsep dan bukan patrial.
2.
Kurang memadainya baik kualitas maupun
kuantitas tenaga laboran menyebabkan pemanfaatan laboratorium IPA belum
optimal.
c.
Perencanaan kebutuhan tanah untuk
membangun laboratorium adalah mutlak diperlukan. Hendaknya semua sekolah
mempunyai ruang laboratonium. Jika tanahnya tidak mencukupi maka diupayakan ada
satu ruangan untuk praktek laboratorium.
d.
Perencanaan kebutuhan alat lab. Sesuai
dengan jenis dan jumlah siswa. Pralatan laboratorium dapat dibagi menjadi
kelompok umum dan khusus. Yang dimaksud kelompok umum ialah perangkat alat yang
dikelompokkan menrut segi pemakaian. Sedangkan yang dimaksud kelompok khusus
adalah perangkat alat yang dikelompokkan berdasarkan kepada keterkaitannya
dengan mata pelajaran dan perlakuan perawatannya.
1)
Yang termasuk peralatan umum antara lain:
a)
Perkakas seperti obeng, tang, pisau,
catut, kikir, palu, gunting, pemotong kaca dan pelubang gabus.
b)
Instrumen scperti : basik meter, stop
watch, jangka sorong, neraca, meteran.
c)
alat gelas, seperti tabung reaksi, gelas
kimia.
d)
Bagan, seperti bagan penampang melintang
batang, daun.
e)
Model, seperti model atom, model mesin
uap, model tata surya, model ginjal
f)
Film tersebut dalam kumpulan film lalah
slide, film strip dan film biasa.
2)
Yang termasuk peralaran khusus antara
lain:
a)
Mikroskop
b)
Komparator lingkungan
c)
Osiloskop
d)
Audio generator
e)
Neraca balance
f)
slinki
Kebutuhan alat-alat ini agar disesuaikan dengan jumlah kelompok siswa,
sehingga semua kelompok siswa dapat melakukan praktik dengan baik.
e.
Perencanaan proses pengadaan laboratorium
dan alat laboratorium.
Pengadaan laboratorium dan alat laboratorium dapat dilakukan dengan
permohonan dengan kantor wilayah. Biasanya setiap tahun melalui Seksi Sarana
dan Prasarana dan dana untuk pengadaan laboratoriumnya dan alatnya. Jika
alatnya kurang lengkap maka sekolah dapat mengusahakannya melalui dana dari BP3
dan dana rutin. Sekolah melalui pengelola laboratorium setiap saat dapat
mengetahui kondisi alat dan bahan laboratorium tersebut.
Alat-alat IPA dalam laboratorium antara lain: (Biologi)
1). Kuadrat
2). Protometer
3). Respirometer sederhana
4). Aquarium
5). Pooter
Sedangkan alat-alat Fisika antara lain:
1). Neraca Mekanik
2). Neraca pegas/dinamometer
3). Basicmeter (meter dasar)
4). Katrol
5). Kereta Dinamika dan tiker timer
6). Bangku Optik
f.
Perencanaan pendayagunaan laboràtorium
agar pendayagunaan laboratorium tersebut efektif dan efisien maka perlu
direncanakan tenaga-tenaga yang bertanggung jawab terselenggaranya pengelolaan
laboratorium yaitu:
1)
Koordinator laboratorium
2)
Penanggung jawab asministrasi
3)
Penanggung jawab teknis
4)
Penanggung jawab bidang studi/mata
pelajaran
Koordinator dipegang oleh Ka. Sekolah
Penanggung jawab adininistrasi oleh laboran
Penanggung jawab teknis oleh koordinasi guru IPA
Penanggung jawab mata pelajaran oleh guru mata pelajaran
Misalnya: Biologi dan Fisika
g.
Perencanaan inventarisasi perawatan biaya
operasional dan bahan habis pakai. Dalam satu tahun pelajaran semua kebutuhan
perawatan biaya operasional dan dana untuk belajar bahan habis pakai harus
didata, di inventarisaskan dan direncanakan secara tepat sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan praktek tidak tcrjadi kebiasaan bahan.
h.
Perencanaan pelaporan.
Semua kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan selalu
diakhiri dengan laporan, misalnya :
1)
Per. Semester
2)
Per. Akhir tahun
Petugas
yang rnenyusun laporan ini ialah penanggung jawab administrasi yaitu seorang
laboran. Kemana dan bentuknya bagaimana serta apa yang dilaporkan hendaknya
mengikuti petunjuk dari Kantor Wilayah.
2.
Organisasi Prasarana Ruang
Laboratorium
Pengorganisasian ruangan laboratorium ialah antara pengelola
laboratorium dan penanggung jawab teknis. Jika digunakan oleh sekolah lain maka
harus ada persyaratan secara tertulis antara sekolah yang meminjam dengan yang
dipinjam sehingga adanya rasa ranggung jawab bersama.
Tata tertib dan jadwal agar dipasang di ruangan laboratorium
dengan huruf yang besar, jelas dan, dapat dibaca.
3.
Koordinasi Prasarana Ruang Laboran
Koordinasi dengan seluruh guru IPA. baik Biologi maupun
Fisika. Pembagian jadwal agar disepakati dan diatur oleh petugas laboran. Semua
alat dan bahan harus dijaga keamanannya jangan sampai rusak dan pecah atau
hilang. Bagi siswa yang melanggar tata tertib harus dikenakan sangsi agar
menyadari pentingnya ruangan laboratorium.
4.
Pelaksanaan Prasarana Ruang Laboratorium
Ruangan laboratorium berguna untuk tempat praktek IPA, yaitu
mata pelajaran Biologi dan Fisika. Dalam pelaksanaan pemakaiannya dapat dibuat
jãdwal. Baik sekolah yang memiliki laboratorium Biologi dan Fisika
masing-masing, sangat baik sehingga dalam kegiatan praktek mudah mengaturnya.
Dalam ruang laboratorium harus tersedia perabot dengan lengkap sebab dengan
adanya perabot serta pemasangannya dengan tepat, hal ini merupakan hal yang
sangat penting dalam menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar, secara
praktik Juga harus tersedia peralatan dan bahan untuk praktik itu. Pemeliharaan
alat dan bahan dalam ruang laboratorium adalah suatu kegiatan yang ikut
menentukan keberhasilan pendayagunaan laboratorium. Kelancaran kegiatan
laboratorium akan sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan
penyediaan/penyiapan alat dan bahan serta kondisi fisik dari alat dan bahan
yang diperlukan. Tata tertib penggunaan ruang laboratorium juga harus dipasang
didinding agar dapat dibaca oleh siswa dapat melaksanakannya.
5.
Pengendalian/Pengawasan Prasarana
Ruang Laboratonium
Pengawasan ruangan laboratorium harus lebih baik dari ruangan
kelas, karena menyangkut perabor dan alat maupun bahan praktik. Jika alat dan
bahan praktik rusak maupun habis, maka pelaksanaan praktik IPA akan terganggu
akibatnya KBM tidak dapat berjalan dengan baik. Petugas yang mengurus ruang
laboratorium ialah selain bagian sarana prasarana, juga tenaga laboran dan
penanggung jawab pengelola laboratorium. Diupayakan agar ruangan laboratonium
harus tersedia dengan cukup, alatnya, bahannya maupun perabotnya.
B.
PENGELOLAAN PRASARANA RUANG
OLAHRAGA DAN LAPANGAN OLAHRAGA
1.
Perencanaan Ruang OIahraga dan
Lapangan Olahraga
Ruang Olahraga dan lapangan olahraga merupakan sarana
penunjang dalam tujuan pendidikan.
a.
Perencanaan kebutuhan olahraga dan
lapangan olahraga serta luasnya disesuaikan dengan jumlah siswa. Kebutuhan
olahraga dan lapangan olahraga harus dimiliki oleh setiap sekolah, walaupun
kadang-kadang ada beberapa sekolah, khususnya di kota-kota besar ada sekolah
yang tidak mempunyai lapangan olahraga karena lahannya terbatas untuk sekolah
yang semacam ini agar latihan dalam bentuk mini atau dapat dibuatkan lapangan atau
juga ruangan pelatihan khusus untuk ruang olahraga.
Sekolah yang ideal adalah yang memiliki lapangan dan perlengkapan
olahraga Misalnya: mempunyai lapangan basket, volley, bulu tangkis. Apalagi
jika punya lapangan sepakbola dan kolam renang seperti sekolah di luar negeri.
Lapangan olahraga paling tidak dapat menampung seluruh siswa di sekolah itu,
sebab biasanya lapangan ini juga digunakan untuk upacara.
b.
Perencanaan kebutuhan lahan untuk
bangunan atau lapangan olahraga.
Seperti dikemukakan di atas bahwa tidak sedikit sekolah-sekolah yang
tidak memiliki lapangan olahraga atau mempunyai lapangan olahraga tetapi sangat
kecil/sempit. Hal ini disebabkan karena memang lahannya terbatas, walaupun
sekolah itu sudah dibangun bertingkat. Cara lain untuk mengadakan lahan ialah
membebaskan tanah kosong sekelilingnya jika memang masih dimungkinkan.
c.
Perencanaan kebutuhan perabot dan jenis
alat olahraga
Perabot dan jenis alat olahraga perlu disiapkan sejak awal tahun ajaran
agar dalam pelaksanaan praktek olahraga dapat dilaksanakan. Tetapi barang dan
alat itu terbatas jumlahnya sehingga sekolah harus mengusahakannya lagi sebagai
tambahannya agar mencukupi jenis dan banyaknya dapat dimintakan datanya kepada
guru/koordinator guru olahraga BP3 dan dana rutin dapat direncanakan untuk
pembelian alat dan perabot olahraga ini, yang disesuaikan dengan kemampuannya.
d.
Perencanaan pendayagunaan ruang dan
lapangan olahraga
Jika dalam satu sekolah terdapat beberapa guru olahraga maka dalam
pendayagunaan ruang dan lapangan olahraga dapat diatur/dikoordinasikan hingga
lapangan tesebut tidak mencukupi, misalnya: Jika guru A, mengajarkan teori maka
guru B mengajarkan praktek atau sebaliknya.
e.
Perencanaan inventarisasi, perawatan dan
biata operasional habis pakai.
Untuk mengetahui kondisi setiap saat alat olahraga maka setiap menerima
harus dibuat dalam buku inventaris demmikian juga kalau mengeluarkan alat
Perawatan terhadap alat itu harus diusahakan dengan baik, misalnya kalau rusak
agar diperbaiki dan disimpan ditempat aman jika setelah dipakai.
barang yang habis pakai, misalnya bola, agar disimpan cadangannya jangan
sampai habis tidak ada persediaan.
Pemeliharaan dan perawatan dilaksanakan secara teratur dan alat-alat
dibersihkan agar setelah selesai pemakaiannya.
f.
Perencanaan pelaporan dan posisi perabot
olahraga/koordinator guru mata pelajarannya olahraga secara berkala melaporkan
keadaan alat-alat. Artinya setiap semester dan akhir tahun pelajaran wajib
melaporkan kepada kepala Sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang sarana
prasarana. Tujuannya agar dapat diketahui kondisi alat-alat itu apakah
baik/rusak dapat dipakai/tidak dan berapa jumlahnya.
2.
Organisasi Prasarana Ruang
Olahraga dan Lapangan Olahraga
karena lapangan olahraga di sekolah itu pada umumnya hanya
digunakan untuk sekolahnya maka pengaturannya cukup dikelola oleh sekolah. Jika
lapangan itu dipakai secara rutin oleh pihak luar, maka harus da izin tertulis
dari kantor wilayah. diharapkan di ruangan olahraga ini terdapat alat-alat
olahraga yang cukup memadai dan disimpan dengan aman. Lapangan olahraga agar
dirawat, bersih dan terpelihara. Jika rusak agar segera diperbaiki jangan
sampai rusak berat.
3.
Koordinasi Prasarana Ruang
Olahraga dan Lapangan Olahraga
Seluruh guru olahraga dan wakil kepala sekolah bidang sarana
prasarana harus agar lapangan dan ruang olahraga ini memadai dan layak untuk
dipakai sebagai kegiatan olahraga. Untuk membuat lapangan basket jika lahan
memungkinkan dapat mengajukan permohonan ke Dinas olahraga melalui Ka
Kandepdikbud Kotamadia/Kabupaten.
4.
Pelaksanaan Prasarana Ruang
Olahraga dan Lapangan OIahraga
Angan penggunaan ruangan olahraga jika cuaca di luar tidak
memungkinkan, misalnya hujan, angin ribut dan sebagainya. Ruangan ini biasanya
lebih besar daripada ruangan kelas dan biasa disebut aula. Dalam aula ini dapat
berfungsi sebagai lapangan basket, voly, bulutangkis dan lain-lain. Tapi
kenyataan tidak semua sekolah memiliki aula sehingga sering menggunakan kelas
teori dan diajarkan bukan praktek.
5.
Pengendalian Pengawasan Ruang
Olahraga dan Lapangan Olahraga
pengawasan terhadap ruang dan lapangan olahraga juga harus
mendapat perhatian diupayakan harus selalu bersih dan kondisinya baik serta
layak dipakai tidak rnembahayakan jika mengalami kerusakan harus segera
diperbaiki jangan menunggu sampai rusak parah. Alat praktik olahraga harus
selalu tersedia dalam keadaan baik dan cukup untuk bisa dipakai semua siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar