TAFSIR AYAT MENGENAI PESERTA DIDIK/MURID
Firman
Allah dalam surat At-tahrim ayat 6 yang berbunyi :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pkön=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâxÏî ×#yÏ© w tbqÝÁ÷èt ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtur $tB tbrâsD÷sã ÇÏÈ
Artinya
: Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak menndurhakai Allah terhadap apa yang diperintahakan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Penjelasan atau Penafsiran Ayat di Atas
Firman
Allah yang artinya “ hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”, maksudnya
disini ialah seorang pemimpin dalam rumah tangga diperintahkan untuk menjaga
dirinya sendiri serta keluarganya yang terdiri dari istri, anak, saudara,
kerabat, sahaya wanita dan sahaya laki-laki untuk taat kepada Allah serta
laranglah semua orang yang berada di bawah tanggung jawabmu untuk tidak
melakukan kemaksiatan kepada Allah dan ajari (didik) mereka, pempin mereka
dengan perintah Allah.
Nabi
Muhammad SAW mengisyaratkan agar orang tua mulai menyuruh anaknya mengerjakan
sholat umur 7 tahun, dan ketika umur 10 tahun anak tersebut belum juga sholat,
orang tua boleh memukulnya (yang tidak membahayakan). Selanjutnya perintah
sholat itu mulai diwajibkan pada saat
anak dewasa (balig) kira-kira berumur 14 tahun, maka ini berarti membina
kebiasaan sholat itu berlangsung selama hampir 7 tahun. Dengan demikian, jika
saat ini banyak anak remaja yang tidak melakasankan sholat, boleh jadi
pembinaan yang dilakuakn oleh orang tuanya terlambat dan tidak sungguh-sungguh,
sementara tantangan yang dihadapi anak-anak itu cukup berat.
Firman
Allah yang artinya “ yang bahan bakarnya
manusia dan batu”, yaitu yang kayu bakarnya terdiri atas manusia dan jin.
Firman
Allah yang artinya” penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar”, yaitu yang tabiatnya kasar. Allah telah
mencabut dari hati mereka ras kasih sayang terhadap orang-orang kafir “yang
keras”, yaitu susunan tubuh mereka sangat keras, tebal, dan penampilannya yang
mengerikan. Wajah-wajah mereka hitan dan taring-taring mereka menakutkan.
Firman
Allah yang artinya “ yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan yaitu mereka tidak pernah
menangguhkan bila datang perintah Allah ataupun sekejap mata, padahal mereka
bisa saja melakukan hal itu dan mereka tidak kenal lelah, mereka itulah para
malaikat zabaniah, kita berlindung kepada Allah dari mereka.
Pada
ayat di atas terdapat kata Qu anfusakum
yang berarti buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang datangnya siksaan
api neraka dengan cara menjauhkan perbuatan maksiat. Wa ahlikum maksudnya adalah keluargamu yang terdiri dari istri,
anak, pembantu dan budak dan diperintahkan kepda meraka agar menjaganya dengan
cara memberikan bimbingan nasehat, dan pendidikan kepada mereka. Hal ini
sejalan dengan hadist rasulullah yang diriwayatkan oleh ibn al-munzir,
Al-hakim, dan oleh riwayat lain oleh Ali ra, maksudnya adalah berikanlah
pendidikan dan pengetahuan mengenai kebaikan terhadap dirimu dan keluargamu. Al-waqud sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalakan api. Al-
hijarah adalah batu berhala yang biasa yang disembah oleh masyarakat
jahiliah. Malaikatun dalam ayat
tersebut maksudnya mereka yang jumlahnya sebanyak 19 dan bertugas menjaga
neraka. Ghiladzun maksudnya hati yang
keras yang tidak memiliki rasa belas kasihan apabila ada orang yang meminta
dibelas kasihani. Syidadun artinya
memiliki kekuatan yang tidak dapat dikalahkan.
Pengertian
tentang pentingnya membina keluarga agar
terhindar dari siksaan api neraka ini tidak hanya semata-mata diartiakan
diahkirat nanti, melainkan termasuk pula berbagai masalah dan bencana
menyedihkan, merugikan dan merusak citra
pribadi seseorang. Sebuah keluarga yang anaknya terlibat dalam perbuatan
tercela adalah termasuk ke dalam hal-hal yang dapat menciptakan bencana di muka
bumi dan merugikaan orang yang melakukannya, dan hal ini termasuk perbuatan
yang membawa bencana.
Dari ayat diatas dapat disimpulakan bahwa ayah
yang merupakan pemimpin dalam rumah tangga mempunyai kewajiban untuk menjaga
anggota keluarganya. Seorang ayah dalam pendidikan islam merupakan pendidik
(guru) bagi keluarganya dan anggota keluarga lainnya seperti ibu dan anak, pembantu
dan budak merupakan perserta didik(murid). Seorang ayah merupakan pemimpin
dalam sebuah keluarga mempunyai kewajiban untuk menjaga dan mendidik anggota
keluarganya agar kelak terhindar dari siksaan api neraka yang mana bahan
bakarnya adalah manusia seperti yang terkandung dalam surat at-tahrim ayat 6
yang mana telah dipaparkan pada bagian awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar